Suara Bertepuk Sebelah Tangan

Ada sebuah kisah yang indah tentang Jimmy Durante,
salah seorang penghibur besar beberapa generasi lampau.
la diminta mengisi acara untuk menghibur para veteran Perang Dunia II.
la menjawab bahwa jadwalnya sangat padat
sehingga ia hanya dapat menyediakan waktu beberapa menit.
Tetapi jika mereka tidak keberatan
bila ia menyajikan sebuah monolog singkat,
kemudian langsung pergi ke urusan berikutnya, ia akan datang.


Tentu saja,
direktur pertunjukan segera menyetujuinya dengan senang hati.

Tetapi,
ketika Jimmy naik ke panggung,
sesuatu yang menarik terjadi.
Sebagaimana disepakati,
ia melakukan monolog singkat,
tetapi kemudian ia tetap di situ.
Tepuk tangan semakin riuh,
sehingga ia tidak segera beranjak.
Tidak terasa, ia tampil sudah lima belas, dua puluh,
dan bahkan tiga puluh menit.
Akhirnya, ia membungkuk sekali lagi
dan berjalan meninggalkan panggung.

Di belakang panggung,
seseorang menghentikannya untuk bertanya,
"Saya kira Anda akan pergi setelah beberapa menit.
Apa yang terjadi?"



Jimmy menjawab,
"Saya memang harus pergi,
tetapi saya dapat menunjukkan alasan saya untuk tetap tinggal.
Anda dapat melihat sendiri orang di baris terdepan itu."

Di baris terdepan ada dua orang pria,
masing-masing kehilangan sebelah lengan mereka.
Salah seorang kehilangan lengan kanan
sedangkan yang lain kehilangan lengan kiri.
Namun bersama-sama, mereka dapat bertepuk tangan,
dan itulah tepatnya yang mereka lakukan,
bertepuk tangan dengan keras dan ceria.

Tim Hansel

No comments:

Post a Comment