Makhluk Asing di Internet

Berbaik-hatilah,
sebab setiap orang yang kaujumpai
sedang menghadapi perjuangan yang lebih hebat.

Plato


Andy belum pernah bertemu langsung dengan Joey,
padahal Joey adalah sahabat karibnya.
la berkenalan dengan Joey melalui Internet.
Di sekolah, saat istirahat siang,
Andy suka bermain Star Wars dengan Kevin dan Rob,
tapi yang membuat permainan-permainan Star Wars-nya. menyenang-kan adalah
hal-hal menarik yang dipelajarinya tentang sistem solar dari Joey.

Joey tidak bersekolah.
la mendapat pelajaran di rumah.
Kalau saja Joey masuk ke sekolahku di Portland ini.
Aku pasti tidak akan bosan,
sebab dia pintar sekali, pikir Andy.

Minggu lalu, guru Andy, Bu Becker,
membuat gambar lingkaran besar di papan tulis.
Katanya itu pai pizza.

"Andy," katanya,
"kalau aku hendak memotong pizza itu,
kau mau mendapat sepertiga atau sepersepuluhnya?"

Sepuluh lebih besar daripada tiga,
jadi Andy memilih mendapatkan sepersepuluhnya.
Kevin melambai-lambaikan tangan sambil berseru
bahwa ia pilih mendapat sepertiganya.

Mrs. Becker menggambar garis-garis pada lingkaran itu,
menunjukkan bahwa bagian Kevin lebih besar daripada bagian Andy.

"Andy akan kelaparan," goda Kevin.
Sandra, anak perem-puan yang duduk di belakang Andy, mulai tertawa.
Lalu seisi kelas ikut tertawa.
Mudah-mudahan bel istirahat cepat berbunyi, pikir Andy.
la ingin main sendirian selama istirahat,
tidak dengan Kevin dan Rob.

Bu Becker menenangkan kelas dengan suaranya yang tegas.
"Andy, kaulihat, kan,
semakin banyak kau membagi kue itu, semakin kecil potongan-potongannya?"
"Ya, Bu," Andy berdusta.

Bel istirahat baru berbunyi setengah jam kemudian.
Bu Becker telah memberikan dua puluh soal matematika,
tentang pecahan.

Di setiap soal ada dua angka pecahan,
dengan lingkaran kosong di tengahnya.
Pada lingkaran itu, murid-murid diminta menuliskan tanda > lebih besar daripada,
atau < lebih kecil daripada. Melihat soal-soal itu, Andy merasa pusing. la memutuskan bahwa ia punya kemungkinan fifty-fifty untuk menebak tanda mana yang akan dipilihnya. Maka ia mengisi dengan menebak-nebak, dan ia salah. Sepulang sekolah, Andy menghubungi Joey dan mengetik, "Aku payah dalam matematika hari ini. Aku tidak mengerti tentang pecahan. Tidak tahu mana yang lebih besar." Joey membalas, "Ada cara yang mudah. Kalikan silang saja dari bawah." Lalu ia menunjukkan caranya pada Andy di drawing board. "Lima kali dua sama dengan sepuluh. Tiga kali empat sama dengan dua belas. Sepuluh lebih kecil daripada dua belas." Cara itu mudah dimengerti oleh Andy. Minggu berikutnya, ketika Bu Becker mengadakan ulangan tentang pecahan, hanya Andy yang mendapat nilai seratus. Sejak itu seisi kelas tidak lagi menganggap Andy bodoh. Berkat Joey. Setelah menjadi sahabat karib, Andy meminta Joey mengirimkan fotonya. Andy juga akan mengirimkan fotonya untuk Joey. Tim Little League Andy sudah dipotret dalam pakaian seragam mereka, dan Andy berpose dengan memanggul tongkat pemukul di bahunya. Sebelum mengirimkan foto itu pada Joey, Andy berpikir, Aku boleh juga di foto ini. Kelihatannya sangat atletis. Lalu foto itu dikirimkannya pada Joey di Tallahassee, dan ia menunggu Joey balas mengirimkan fotonya. Setiap hari, kalau sedang mengobrol dengan Joey di Internet, Andy bertanya apakah Joey sudah menerima kiriman fotonya. Pada hari ketiga, Joey berkata, "Fotomu sudah ku-terima. Bagus sekali. Trims." "Baguslah," sahut Andy. "Kalau begitu, tidak lama lagi aku juga akan menerima fotomu." Tapi foto Joey tak pernah datang, dan setiap kali mereka mengobrol, Andy berkata, "Fotomu belum datang. Mungkin sebaiknya kaukirimkan lagi." Aneh sekali. Tidak ada foto dan tidak ada komentar dari Joey. Joey cuma mengganti topik pembicaraan. Lalu, suatu hari, ketika mereka sedang mengobrol tentang Star Wars dan makhluk-makhluk asing, Andy bertanya pada Joey, "Bagaimana kalau di bumi ini benar-benar ada makhluk asing yang menyamar? Seperti di acara TV Third Rock from the Sun, atau buku My Teacher's an Alien?" Lama sekali sebelum Joey menjawab di layar, "Kau bisa menyimpan rahasia?" "Bisa," sahut Andy. "Janji? Ini penting sekali!" "Ya, aku janji." "Aku ini makhluk asing dari galaksi lain. Itu sebabnya aku tidak bisa mengirimkan fotoku. Medan energiku tak bisa ditangkap oleh film." Andy terpaku memandangi layar komputernya. Ibunya memanggilnya untuk makan malam, tapi akhirnya Joeylah yang mengundurkan diri lebih dulu, sementara Andy masih terpaku di depan komputernya. Apa ini salah satu lelucon joey? Kenapa dia tidak mengirimkan fotonya? Itukah sebabnya dia jauh lebih banyak tahu daripada anak-anak lainnya tentang pesawat angkasa luar dan angkasa luar itu sendiri? Kenapa dia begitu penuh rahasia? Saat makan malam, Ayahnya berkata, "Ada kabar bagus! Permintaanku untuk dipindahkan sudah disetujui. Kita akan pindah ke kantor pusat di Denver pada akhir bulan ini. Perusahaan sudah menemukan rumah sewa yang bagus untuk kita, dekat dengan sekolah yang bagus untuk Andy. Rumahnya besar, cukup untuk membawa Nenek tinggal bersama kita." Ibu Andy senang, sebab selama ini ibunya tinggal di panti werdha di Denver, sejak mengalami patah tulang pinggul karena jatuh. la ingin Nenek tinggal bersama mereka. Andy merasa bingung. Malam itu, di tempat tidur, Andy membayangkan menjadi anak baru di sekolah yang baru. Aku ingat bagaimana rasanya waktu kami baru pindah kemari. Susah sekali mendapat teman-teman baru. Rasanya semua orang memandangiku pada hari pertama, dan anak-anak lain memperlakukanku secara berbeda, sampai mereka mengenalku. Itulah yang ada dalam pikirannya sebelum ia tertidur. Keesokan paginya, Andy duduk di dapur, makan sereal. Ibunya sedang menonton TV Seorang pembawa berita sedang mewawancarai seorang wanita di Tallahassee, Florida. "Bisa Anda ceritakan tentang peran Internet dalam kehidupan Joey?" tanya si pembawa berita. "Internet telah memberikan kebebasan yang sebelumnya tidak pernah dikenal Joey. Dia bukan saja bisa mendapatkan informasi dari kursi rodanya, tapi yang paling penting, dia mempunyai teman-teman baru." Si pembawa berita meneruskan, "Ceritakan tentang teman-temanmu di Internet, Joey." Kamera beralih pada seorang anak yang duduk di kursi roda, di depan komputernya. Anak itu kurus, kakinya seperti mengerut. Kepalanya miring ke satu sisi, dan ketika ia menjawab, kata-katanya sulit dimengerti. la mesti bersusah payah mengucapkannya dan di sudut mulutnya mengalir liur sedikit. "Anak-anak lain melihatku berbeda dari mereka. Sulit bagiku untuk berbicara dan dimengerti. Tapi di Internet, mereka mengira aku anak biasa, sebab mereka tak bisa melihatku. Aku bersahabat dengan banyak orang," Joey menjelaskan. Sepanjang hari, di sekolah, pikiran Andy dipenuhi berbagai hal. Teman Internetnya, Joey; Joey si makhluk asing; Joey si anak di TV; teman-teman baru di Denver; Nenek dan kursi rodanya. Begitu tiba di rumah, Andy lari ke kamarnya, melemparkan ranselnya ke tempat tidur, dan duduk di depan komputernya. Sambil mengadakan sambungan ke Internet, Andy memutuskan bahwa tidak masalah dari mana joey berasal —entah dari Mars, Saturnus, ataupun Tallahassee. Tidak masalah seperti apa rupa Joey. Aku tahu siapa Joey. Joey adalah temanku.


Andy mengetik di komputernya,
"Joey, coba tebak.
Kami akan pindah ke Denver.
Wah, aku senang punya teman yang bisa ikut denganku
ke mana pun aku pergi."

Joanne Peterson

No comments:

Post a Comment